Kumandang informasi

Sebabkan Macet, Perbaikan Jalan Serang – Pandeglang Dikeluhkan, PUPR dan Pelaksana Tidak Profesional 

Kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Serang-Pandeglang akibat adanya pekerjaan jalan di siang hari. (Foto: Istimewa).

 

PANDEGLANG, BANTEN  – Perbaikan jalan Serang-Pandeglang dinilai tidak proporsional, Pasalnya, pengerjaan proyek tersebut mengganggu aktivitas lalulintas hingga menyebabkan kemacetan dan itu merugikan masyarakat pengguna jalan tersebut.

H. Emus Mustagfirin selaku Organisasi Kendaraan Daerah (Organda) Provinsi Banten mengatakan, bahwa banyak menerima informasi dan keluhan dari elemen masyarakat dengan adanya pengerjaan proyek pelebaran jalan raya Serang-Pandeglang dilakukan di siang hari tersebut.

“Kami menilai pihak pelaksana pembangunan itu tidak proporsional, begitu juga pihak Dinas PUPR Provinsi Banten terkesan pembiaran dan unsur kesengajaan. Dimana pengerjaan di siang hari itu menyebabkan kemacetan belasan kilometer dari mulai Pandeglang hingga Palima berjam-jam,” kata Emus Mustagfirin kepada media, Senin (16/6/2025).

“Iya benar pembangunan jalan tidak melihat pas jam sibuk dilaksanakan pembongkaran dengan buka tutup jalur. Padahal bisa dilaksanakan di malam hari, cari waktu yang di atas jam 10 malam tidak mengakibatkan kemacetan lalulintas. Ini jelas keterlaluan PU Provinsi Banten,” sambungnya lagi.

Dikatakannya, kalau pihak pemborong dan PUPR nya peduli terhadap aktivitas masyarakat meskinya mencari waktu jam-jam tertentu untuk melakukan pembongkaran pengerjaan proyek jalan sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalulintas.

“Ampun-ampun, pekerjaan tidak pake plening dan perencanaan main bongkar tidak peduli terhadap aktivitas masyarakat yang dua hari ini banyak dirugikan. Masyallah saja kemacetan di siang hari sampai sore hingga malam,” katanya lagi dengan nada kecewa.

Ia berharap Gubernur dan Wakil Gubernur memanggil dan mengambil sikap terhadap keluhan masyarakat dengan adanya pelaksanaan pembangunan pelebaran dan pembongkaran jalan  Raya Serang-Pandeglang.

“Di sisi lain memang masyarakat mengharapkan adanya pembangunan jalan, tetapi di sisi lain pihak PUPR dan Pemborong harus memperhatikan aktivitas masyarakat. Saya berharap Gubernur dan Wagub jangan tutup mata melihat kondisi itu,” imbuhnya.

Dari pantauan di lapangan, kejadian padat merayap dari mulai arah Palima Serang menuju Pandeglang terjadi kemacetan kendaraan panjang hingga ke titik pembongkaran jalan tepatnya di Cigadung dilakukan di siang hingga sore oleh pihak pemborong. Begitu juga sebaliknya hal yang sama terjadi kemacetan dari arah Pandeglang.

Sementara dari pihak pelaksana maupun Dinas PUPR Provinsi Banten belum bisa dimintai keterangan terkait dengan pelaksanaan proyek tersebut. (Red).

Berita Terbaru