Sekolah SDN 1 Saruni. (Foto: Istimewa).
PANDEGLANG, BANTEN – Oknum guru kelas satu di Sekolah Dasar Negri (SDN) Saruni yang berlokasi di Jl. Raya Labuan KM 03, Kelurahan Saruni, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten diduga mengancam tidak akan menaikan salah satu siswa kelas satu karena berkelahi.
Agnes, wali murid yang anaknya diduga diancam tidak akan naik kelas kepada menawanews.com menceritakan, berawal anaknya yang berkelahi di sekolah dengan teman sekelasnya, pada hari Kamis 24 April 2025, kemudian ke esokan harinya ia menerima pesan lewat WhatsApp dari Wali kelas satu inisial M yang memberitahukan bahwa anaknya tidak dapat naik kelas, atau bila ingin naik kelas harus pindah sekolah ke sekolah lain karena terlibat perkelahian di sekolah dengan temannya.
“Saya sangat menyayangkan yang disampaikan Wali kelas tersebut, seharusnya tidak seperti itu, jangan langsung mengambil keputusan anak saya tidak naik kelas atau pindah dari sekolah harusnya dikasih pembinaan dan dididik lagi, bukan diancam langsung dikeluarkan dari sekolah,” jelas Agnes.
Akibat perkataan Wali Kelas tersebut, kata Agnes, anaknya mengalami ketakutan untuk pergi ke sekolah seperti biasanya, karena gurunya mengatakan langsung di depan anaknya.
“Anak saya tidak mau ke sekolah karena takut perkataan Wali kelasnya, bahwa anak saya tidak akan naik kelas, menurut keterangan dari anak saya,” kata Agnes. Senin 28 April 2025.
Sementara, Kasmah selaku Kepala Sekolah SDN 1 Saruni saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya belum mengetahui persoalan tersebut di sekolah nya, guru kelas juga tidak ada memberitahukan adanya perihal anak yang berkelahi dan harus pindah sekolah atau naik kelas secara bersyarat.
Kasmah juga menjelaskan seandainya ada siswa yang berkelahi di sekolah, tidak dibenarkan untuk langsung dikeluarkan dari sekolah.
“Tanpa terkecuali untuk kelas atas yang sudah mengerti dan terus menerus melakukan kesalahan berkali-kali, itu pun kita panggil dulu dengan orangtuanya dan kita kasih peringatan lalu membuat surat pernyataan bahwa tidak akan melakukan hal serupa lagi, tidak langsung dikeluarkan dari sekolah,” jelas Kasmah.
Ia mengatakan, akan segera menindak lanjuti persoalan ini dan akan memanggil terlebih dahulu Wali kelas nya.
“Saya akan panggil Wali kelasnya dan kita tanyakan dulu seperti apa kejadiannya, akan kita damaikan bersama guru dan keluarga murid,” katanya.
Ia pun selaku Kepala sekolah atas nama sekolah, khusunya para guru mohon maaf atas terjadinya kejadian ini, akan segera kita selesaikan, semoga ke depannya tidak terjadi lagi hal seperti ini,” harap Kasmah. (Ryan).