LEBAK, BANTEN – Terkait maraknya galian tanah di Kabupaten Lebak yang seringkali menimbulkan korban jiwa di Jalan Raya akibat dari truk-truk pengangkut tanah yang parkir di sembarang tempat bahkan ke Bandan jalan, Ketua Umum Badak Banten Perjuangan angkat bicara.
Eli Sahroni Ketua Umum (Ketum) Badak Banten Perjuangan (BBP) atau yang sering disapa King Badak mengatakan, Bupati dan para pejabat berwenang hanya mementingkan kepentingan pribadi tidak memikirkan kepentingan masyarakat, sehingga membuat galian tanah dan armada angkutannya semakin merajalela seolah – olah kebal terhadap hukum.
“Selama kepedulian terhadap rakyat tidak pernah ada dari seorang Bupati dan para pejabat berwenang maka kehidupan rakyat semakin terpeleset dalam kehancuran, bahkan kematian, itulah faktanya,” kata King Badak. Senin (23/12/2024)
Padahal kata Eli, selaku sosial kontrol pihaknya sudah seringkali memberikan saran dan arahan terhadap Bupati dan pejabat pemerintah yang berwenang agar mengevaluasi keseluruhan kegiatan galian tanah yang ada di Lebak, namun hingga saat ini belum ada langkah dan tindakan yang nyata dari pemerintah.
“Itu wilayahnya Bupati Lebak, nyawa manusia tidak bisa diukur oleh apapun karena nilai dan derajatnya sangat mulia, maka tutup secara permanen galian tanah itu,” tegasnya
Selain itu, King Badak juga menyoroti kinerja DPRD Kabupaten Lebak, yang dinilai tidak punya integritas dalam menyikapi masalah maraknya galian tanah di Kabupaten Lebak yang banyak menyengsarakan rakyat.
“Seharusnya Ketua DPRD Lebak bisa menggunakan langkah-langkah politis dalam menyikapi masalah galian itu,” katanya.
Menurutnya, mereka (Ketua DPRD dan Anggota DPRD-Red) seperti tidak punya hati nurani terhadap keberlangsungan hidup masyarakat yang terdampak galian tanah.
“Lebih baik Ketua dan Anggota DPRD Lebak tidur di rumah daripada hanya jadi pelengkap di Pemerintahan,” tandasnya. (Red).