PANDEGLANG, BANTEN – Tingginya tindak pidana kriminal mengakibatkan over kapasitas hunian di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IIB Pandeglang mencapai 100 persen penghuni tersebut.
Syaikoni selaku Kepala Rutan Kelas IIB Pandeglang mengatakan, bahwa hingga saat ini, penghuni rutan melebihi kapasitas tercatat sekitar 100 persen.
“Idealnya, Rutan Pandeglang hanya bisa menampung sekitar 121 penghuni. Namun, saat ini terdapat lebih dari dua kali lipatnya, yakni 262 orang,” kata Syaikoni kepada media, Senin 1 Juli 2024.
Dikatakan Syaikoni, problem over kapasitas itu disebabkan banyaknya tahanan titipan baik dari Polres Pandeglang maupun Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang.
“Problema itu terjadi lantaran angka kriminalitas yang ditangani oleh pihak kepolisian dan Kejari Pandeglang mengalami kenaikan,” katanya.
Dijelaskannya, hingga saat ini Rutan Pandeglang over kapasitas, jumlah yang seharusnya 121 orang tetapi saat ini diisi 262 orang, yang terdiri dari tahanan 83 orang dan narapidananya 179 orang.
“Dari 262 orang itu terdapat sisanya 7 wanita. Bahkan, terdapat satu orang Warga Negara Asing (WNA) asal Pakistan,” terangnya.
Mayoritas kasus di Rutan Pandeglang lanjut Syaikoni, didominasi oleh kasus kriminal umum. Kasus-kasus tersebut meliputi judi, pembunuhan, dan penipuan.
“Untuk mengatasi over kapasitas, jika sudah ada putusan pengadilan, kami memindahkan narapidana dengan hukuman tahun ke atas ke lapas lain,” ujarnya.
Saykoni juga menjelaskan, bahwa dari over kapasitas itu, Rutan Pandeglang terpaksa melakukan pemindahan tahanan setelah mendapatkan putusan pengadilan, seperti ke Lapas Serang, Lapas Cilegon, Lapas Tangerang, dan Lapas Rangkasbitung.
“Pemindahan tahanan itu sudah terjadi dua bulan yang lalu, kita ngirim ke lapas Serang, lapas Cilegon juga sama lapas Rangkasbitung, dan sekarang jumlahnya 262 orang. Itu pun masih over kapasitas juga tapi masih kondusif lah,” ujarnya.
Ditambahkannya, meskipun seperti itu kesejahteraan para penghuni Rutan Pandeglang tetap terjamin.
“Kami selalu memastikan kondisi para tahanan di dalam rutannya tetap kondusif, yang terpenting adalah kebutuhan pokok mereka, seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya, terpenuhi dengan baik,” pungkasnya. (Red).