Kumandang informasi

Jelang Pergantian Tahun, RPM Gelar Istigoshah Akbar di Masjid Agung Arrahman

PANDEGLANG, BANTEN – Menjelang pergantian Tahun 2023 Relawan Pencegahan Maksiat (RPM) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Pandeglang menggelar Istigoshah akbar di Masjid Agung Arrahman, Minggu 31 Desember.

Ketua Pelaksana Istigoshah, Rohman mengatakan, kegiatan Istighosah  dilaksanakan sebagai bentuk ikhtiar tolak bala dalam rangka mengimbangi Perayaan Tahun Baru Masehi 2023/2024 yang berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan agama.

“Doa bersama ini sebagai bentuk ikhtiar tolak bala dan memohon  agar Tahun yang akan datang lebih baik dari tahun sebelumnya,” katanya. Senin 1 Januari 2024.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Abuya KH. Muhtadi Dimyati (Tokoh Agama Provinsi Banten), Hj Irna Narulita, S.E., M.M. (Bupati Pandeglang), AKBP Belny Warlansyah SH. SIK. MH (Kapolres Pandeglang), Tb. Asep Rafiudin (Wakil Ketua II DPRD Kab. Pandeglang), H. Amin Hidayat, M.Ag. (Kepala Kemenag Kab. Pandeglang), Kompol Didik Sulistya, S.H (Kapolsek Pandeglang), Para Asda Kab. Pandeglang, H. Mus Mustaghfirin (Penasehat RPM, Kab. Pandeglang), Abas Ranta (Ketua Umum RPM), M. Johan Saputra (Ketua RPM Prov. Banten) H. Dede Setia Wahidin (Ketua RPM Kab. Pandeglang), Para Alim Ulama, para Santriawan dan santriwati lainnya.

Dalam sambutannya Bupati Pandeglang menyampaikan semoga kita diberi Istiqomah di jalan menuju akhirat, dan ada sebagian saudara kita terus berjuang untuk Palestina, semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan dan segera selesai kemelut di Gaza.

“Kepada masyarakat Pandeglang gunakan kegiatan produktif dan inovatif marilah kita mengamalkan perbuatan yang baik dan kita evaluasi di akhir penghujung tahun ini untuk lebih baik lagi,” ujarnya.

Selain itu, Bupati juga mengajak kepada kita semua, jelang pergantian tahun ini isi dengan kegiatan yang positif dan jangan terlalu berlebihan sambil istighfar dan dzikir dan jauhkan perbuatan yang membuat perbuatan negatif.

“Tahun 2024 kita akan dihadapkan dengan Pemilu 2024 jangan hanya karena beda pilihan kita bisa bercerai berai kita hilangkan itu dalam pesta demokrasi sangat wajar adanya perbedaan,” pungkasnya. (Riyan).

Berita Terbaru