PANDEGLANG, BANTEN – Pemerintah Kabupaten Pandeglang terus berkomitmen dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan melibatkan lintas sektor.
“Upaya penurunan AKI dan AKB tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemerintah, tapi diperlukan sinergi dan kolaborasi berbagai lintas sektir dalam penanganannya, baik medis maupun paramedis,” kata Bupati Dewi Setiani usai membuka acara Peningkatan Kapasitas Petugas di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKTRL) dalam pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui, Senin (22/12/2025) di Hotel S’rizki Pandeglang.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas petugas kesehatan merupakan langkah strategis dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pandeglang.
Menurutnya, pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan ibu menyusui harus dilakukan secara komprehensif, terintegrasi, dan berkesinambungan, baik di FKTP maupun FKRTL.
Ia menegaskan, tenaga kesehatan memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, ramah, dan responsif terhadap kebutuhan ibu dan anak.
Oleh karena itu, kata Bupati Dewi Setiani, kegiatan peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi, keterampilan, serta pemahaman petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan sesuai standar.
“Melalui kegiatan ini saya berharap seluruh petugas kesehatan dapat semakin profesional dan sigap dalam memberikan pelayanan, sehingga ibu hamil dan ibu menyusui merasa aman, nyaman, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal,” terangnya.
Bupati Dewi Setiani juga mengajak seluruh pihak terkait untuk terus memperkuat kolaborasi dan komitmen dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak sebagai bagian dari upaya mewujudkan masyarakat Pandeglang yang sehat dan sejahtera.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Eniyati menegaskan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pandeglang tiga tahun terakhir terus mengalami trend penurunan, walaupun angka penurunan kematian ibu dan bayi hanya sedikit tetapi sangat luar biasa.
Ia mengungkapkan, jumlah kasus angka kematian ibu (AKI) tahun 2023 sebanyak 30 kasus, di tahun 2024 menurun menjadi 28 kasus, sedangkan untuk tahun 2025 ini menurun menjadi 24 kasus, sedangkan kasus angka kematian bayi (AKB), dari tahun 2023 sebanyak 144 kasus, tahun 2024 terdapat 195 kasus, dan tahun 2025 ini turun menjadi 138 kasus.
“Penurunan angka kematian ini merupakan hasil dari berbagai upaya strategis, antara lain peningkatan mutu Bidan, penanganan kedaruratan, penguatan sistem rujukan yang efektif, dan pemberian asupan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan hingga masa nifas, serta bayi baru lahir,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani melakukan penandatanganan komitmen bersama lintas sektor dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Pandeglang. (Red).



