JAKARTA – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) bersama warga kampung tanah merah korban kebakaran meledaknya depo Plumpang milik PT. Pertamina Patra Niaga melakukan aksi unjukrasa di depan pengadilan negeri Jakarta selatan. Kamis, 22 Agustus 2024
Unjuk rasa tersebut terkait dengan sidang gugatan hukum atas tragedi kebakaran akibat dari meledaknya depo Plumpang milik PT. Pertamina Patra Niaga pada 3 Maret 2023 lalu yang menelan 38 korban jiwa dan lebih dari 50 korban luka-luka.
Julfikar selaku kordinator aksi saat orasi menyampaikan bahwa LMND secara kelembagaan telah 5 (lima) kali bersolidaritas bersama warga kampung Tanah Merah korban kebakaran meledaknya depo Plumpang milik PT. Pertamina Patra Niaga.
“Persidangan bergulir sudah sebanyak 13 kali dan hari ini merupakan penyerahan berkas kesimpulan perkara Nomor 976 tentang perbuatan melawan hukum (PMH) oleh depo pertamina plumpang,” kata Fikar Sapaan Akrab Julfikar Hasan.
Fikar mengatakan kebakaran Depo Pertamina Plumpang bukan yang pertama kali ini terjadi, pernah terjadi pada Januari 2009 kejadian tersebut tidak menelan korban jiwa, akan tetapi Pertamina hanya meninggikan tembok batas depo pertamina dengan permukiman warga, tanpa ada evaluasi, apalagi melakukan sosialisasi mitigasi yang melibatkan masyarakat kampung tanah merah sekitar depo Pertamina Plumpang.
“Kasus ini merupakan kejahatan luar biasa serta mencederai nilai-nilai kemanusiaan yang terkandung dalam Pancasila & UUD 1945 Pasal 28 tentang hak asasi manusia,” ungkap Fikar
Ia meminta, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan harus netral dan adil, seadil-adilnya dalam memutuskan Perkara Nomor 976 tentang Perbuatan Melawan Hukum (PMH).
“Sebagai wujud perlindungan dan keadilan untuk korban kebakaran meledaknya depo Plumpang milik PT. Pertamina Patra Niaga, Majelis Hakim PN Jaksel memberikan putusan yang seadil-adilnya,” pintanya. (Red).