PANDEGLANG, BANTEN – Tiang listrik jaringan tegangan tinggi milik PLN nyaris roboh diduga oleh pihak pelaksana pembangunan jembatan di jalan Raya Kadubanen Lintas Timur tepatnya di tanjakan SMKN 2 Pandeglang.
Akibatnya terjadi pemadaman listrik yang merugikan masyarakat sebagai konsumen selama berjam-jam tersebut, Senin 1 Juni 2024 puku 19.00 WIB.
Enjoh salah satu pegawai PLN Pandeglang membenarkan kondisi matinya listrik karena adanya pengerukan jembatan yang sedang dibangun oleh pihak pelaksana hingga mengakibatkan salah satu tiang listrik PLN nyaris roboh.
“Ya benar, ada pemadam listrik karena petugas PLN Pandeglang sedang melakukan normalisasi tegangan listrik dari tiang yang tergerus oleh pihak pekerjaan pembangunan jembatan di Kadubanen dekat SMKN 2 Pandeglang,” kata Enjoh saat dikonfirmasi media, Senin (1/7/2024) melalui telepon selulernya.
“Itu akibat tidak adanya koordinasi pihak pelaksana ke PLN sehingga terjadi seperti itu,” sambungnya.
Enjoh mengatakan, bahwa ada laporan dari pihak pelaksana ketika tiang listrik itu mau roboh yang akhirnya dengan gerak cepat petugas langsung turun ke lapangan untuk melakukan normalisasi tersebut.
“Sehingga dengan terpaksa adanya pemadaman listrik dulu sementara. Kami pihak PLN mohon maaf kepada masyarakat pelanggan adanya gangguan pemadaman listrik itu,” katanya singkat.
Selain itu adanya pembangunan jembatan itu dikeluhkan masyarakat karena dilakukan penutupan dan pengalihan arus lalulintas ke wilayah kota Pandeglang.
“Kami dari arah Serang mau menuju Kadubanen dan Rangkas terjebak adanya penutupan jalan karena ada perbaikan jembatan katanya. Mestinya ada tanda-tanda himbauan tidak bisa dilalui di Cigadung atau Karang Tanjung,” kata Edi salah seorang pengemudi asal Rangkasbitung singkat.
Aktivis Badan Pemantau Pembangunan Provinsi Banten (BP3B) Aang Kunaefi Saputra meminta kepada pihak dinas terkait dan pelaksanaan harus melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk pemimpin di wilayah di lokasi adanya pembangunan baik jalan, jembatan atau lainnya yang bersekala besar dan dihawatirkan akan berdampak lingkungan masyarakat sekitar.
“Setiap pemborong semestinya harus beretika dengan berkoordinasi dengan semua pihak di lokasi pembangunan, agar tidak ada yang dirugikan seperti itu (tiang listrik nyaris roboh,-red),” tandasnya.
Sedangkan pihak pelaksana yang belum diketahui itu hingga saat ini tidak dapat dihubungi. (Red).